Para pejabat yang datang meninjau antara lain adalah Inspektur Pengawasan Umum Komjen Fajar Prihantoro, Wakabareskrim Irjen Bekto Soeprapto, pejabat yang membidangi intelijen, serta dari Divisi Profesi dan Pengamanan. Mabes Polri sendiri telah mengirimkan tambahan pasukan Brimob sebanyak satu peleton untuk membantu pengamanan, setelah bentrok terjadi 31 Juli yang lalu.
Selain itu, Anton menambahkan, Polri telah melengkapi petugas pengamanan dan penyidik yang bertugas di Ilaga dengan alat komunikasi satelit. Sehingga, komunikasi dan koordinasi bisa mudah dilakukan.
"Karena memang ini kejadian ini di Puncak, di Ilaga, jarak Polsek ke Polres tidak bisa pakai sarana transportasi darat, harus pesawat," Anton menjelaskan.
Bentrok berdarah terjadi dua hari, Sabtu dan Minggu lalu, 30-31 Juli 2011. Akibatnya, 19 orang tewas. Yang terlibat tawuran brutal adalah kubu Ketua Partai Gerindra setempat Thomas Tabuni dan pendukung Simon Alom, calon Bupati Puncak yang batal diusung Gerindra. Dari korban tewas, 13 orang dari kelompok Thomas Tabuni dan empat lainnya dari kubu Simon Alom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar